December 28, 2014

Terimakasih telah singgah

Aku sudah rawat sayapmu hingga kau bisa terbang lagi.
Pergilah!
Aku sudah merelakanmu.
Terimakasih telah singgah.

Segelas kopi yang menghantarku kepada pagi





Segelas kopi,kuseduh dini hari, aku teguk berulang ulang dan menghantarku pada pagi,
aku meyelinginya dengan tulisan ini.
tulisan yang aku sendiri tidak tau akan mengarah kemana,

aku teguk lagi kopiku, masih hangat dan manis.
baiklah, aku akan melanjutkan tulisanku, ah. aku masih belum tau apa yang aku tulis.

aku teguk lagi kopiku, masih manis, tapi sedikit lebih dingin.
sekarang aku sudah tau akan menulis apa,mungkin menulis tentangmu.

aku teguk lagi kopiku, rasa manisnya berkurang, dan lebih dingin dari sebelumnya
aku jadi ingat, kita pernah menyeduh kopi dan mencoba menjaganya agar tetap hangat.

aku teguk lagi kopiku, sudah hampir habis,dan sangat dingin.
aku sadar,menjaga kopi agar tetap hangat adalah mustahil

aku teguk lagi kopiku,tinggal ampasnya dan kali ini dingin dan pahit.

dan inilah akhirnya, kita adalah kopi yang tak melulu hangat, dan pahit pada akhirnya, sudah tidak bisa diteguk lagi. seduhlah minuman baru!
kopi tidak baik untuk kesehatanmu.




aku baru sadar,aku sangat menyukai kopi.
mungkin karena ini, ujung ceritaku selalu pahit.



-Ruang kosong
Tentang kopi yang tak melulu hangat.

November 25, 2014

musim penghujan

belakangan, aku sering pulang larut malam,

diperjalanan pulang, aku selalu punya teman mengobrol, ia adalah pendengar yang baik, tak pernah menginterupsi saat aku bercerita. ia juga punya keahlian, menyamarkan air mataku saat jatuh.

namanya hujan

mungkin kelak, kita akan jadi teman baik,
tapi katanya, kita tak bisa berteman lama, karena aku akan sakit jika terlalu lama bermain dengannya,


"sukai aku saat senja, jangan saat malam, karena aku dan malam bukan kombinasi yang baik, kau akan kedinginan" 

Tapi aku tak peduli, aku sukai ia kapan dan dimanapun, karena didalam peluknya, tak ada yang tau aku sedang menangis ataupun tertawa.








Aku ingin jadi hujan, yang tak pernah menyeleksi tempat dimana akan jatuh. menyamarkan air mata maupun peluh.




Ruang kosong
-musim penghujan

October 15, 2014

Senandika dibawah bintang

Aku tak tau apakah kau masih akrab dengan bintang yang tertutup awan malam itu. meskipun kita tak melihatnya, tapi kita sama-sama yakin bahwa ia ada. meski semakin hari, kita semakin jauh, semakin hari bintang semakin teracuh. Kita bahkan tak pernah menyapa dan menyisipkannya dalam percakapan meski ia sudah terlihat terang dan tak tertutup awan lagi. Keyakinan kita tentang adanya bintang itu juga semakin berkurang.

Kita adalah sepasang burung hantu yang kian takut gelap.terlalu lama diterungku oleh matahari. bintang pun menjadi asing.

Aku tidak pernah lupa waktu aku mengajakmu keluar dimalam hari untuk menghitung bintang pada bulan oktober. yang tidak kusadari adalah, kita menghintung bintang dari yang paling bersinar, sehingga kita mengitung mundur hingga pada angka 8.

8, 7, 6, 5, 4, 3, 2. 1....dan hilang.

aku undur diri, kau bisa menghitungnya lagi dari awal tanpaku.




-Ruang kosong
senandika dibawah bintang pada oktober tahun lalu.

September 18, 2014

bercermin

aku berdiri didepan kaca
tepat memandang dibagian mata
banyak tanya dikepala
aku ingin jadi apa?

sambil menggaruk kepala
senyum merona
ingin taklukan dunia
dengan berbagai rencana


kali ini
aku berdiri lagi
dikaca yang sama
tapi banyak yang berubah

kantung mataku sudah parah
air diujung mata keluar dengan mudah
aku melihat aku dengan menyandang beban yang melebihi berat badanku
aku melihat aku semakin muram
aku melihat pecundang



Ruang kosong - bercermin

July 6, 2014

Menulis!

sampah bekas makanan ringan,botol botol minuman dan kaleng soda,beberapa kotak rokok yang tak ada isinya,laptop dan handsfree.

kira kira itulah yang tiap hari kulihat,

menemaniku menghabiskan sisa umurku untuk sesuatu yang ku cintai.

menulis!

menulis ibarat membalut luka sendiri,
dan orang yang membaca tulisan kita adalah doa doa yang terapal mengharapkan kita cepat sembuh.

dimanapun.

sudut kamar, teras, cafe, bahkan supermarkket 24 jam tak jarang menjadi tempatku untu menyusun kata kata menjadi beberapa aksara.

Aku cinta susunan huruf membentuk dirinya menjadi kata.

Kata mampu membuat kita senang,sedih,marah,tenang,dan emosi lainnya.
Sebab kata adalah sihir yang kuat,
jadi hati hatilah menyihir!

daripada meyihir, lebih baik menulis.




Menulis itu menyembuhkan.


-ruangkosong


June 2, 2014

tolong sederhanakan!

aku lelah menyimpulkan butiran aksara darimu,
aku menjadi dungu,
tak tentu membahasakan kemungkinan.

tolong sederhanakan!
kita tidak sedang bermain tebak-tebakan.
tolong simpulkan!
aku butuh kepastian.

mungkin kau terlalu malu untuk menjadi perindu.
kau terlalu lihai dalam menuai ketidak pastian,hingga kau lupa ada yang menunggu sambil kehujanan.

-Ruang kosong

May 30, 2014

jangan lihat kebelakang

Sebab saat langkahmu terhenti,waktu tak ikut berhenti.
sambutlah aku dengan tangan yang telah kau kosongkan,
biarkan aku membawamu dari kesedihan masa silam.

jangan lihat kebelakang.. lagi.

May 18, 2014

Demi Tuhan,aku terharu



Demi Tuhan,aku terharu.

Tepat dihari bertambahnya usia-ku yang ke dua puluh satu,kau menemuiku dipersinggahan waktu.kita banyak bercerita,senyum dan riang tawa kita ciptakan.belasan obrolan absurd ditemani dua gelas minuman dingin menjadi pelengkap tawa,tepat pula pada tempat dimana kita pertama berjumpa beberapa bulan yang lalu dengan cerita tentang teh hangat.

Kau meutup malam itu dengan memberiku sebuah kotak berisi baju,sweater,kartu ucapan selamat ulang tahun dan sebuah buku.

Sebuah buku berisi beberapa gambar kenangan yang kau kumpulkan lengkap dengan ribuan huruf yang mengumpul menjadi ratusan aksara.banyak harapan dan doa,banyak kata indah perekam jejak kisah kita.

terimakasih untuk semuanya!
bukunya,terutama isinya
indah sekali aksaramu,kau adalah kado yang indah dari Tuhan.

buku itu hanya terisi beberapa lembar, masih banyak lembar kosong didalamnya.aku berniat mengisinya dengan menambahkan cerita certa baru bahkan yang lebih indah.
harapku dihalaman terakhir ada gambar kau dan aku mengenakan pakaian pengantin :))




April 28, 2014

Kepada rindu

Kepada rindu yang kerap bertamu
aku lelah menjamu
kau hanya bayang semu

Kepada rindu yang kerap menghantam
sudah waktunya kau diam
hatiku sudah kusam

Kepada rindu yang kerap datang
sudah saatnya kau pulang.




April 27, 2014

diantara bulir hujan

Didinding kaca jendela
bulir hujan bercerita
dengan suara khas nya
aku terpana

aku terpaku
dikepala ini,penuh dengan kamu
menari dengan indahnya
dengan gaun merah muda

hujan segera reda
hanya menyisakan genangan
kau pun segera pergi
juga menyisakan kenangan

genangan tak mungkin bertahan menjadi lautan
kenangan pun tak mungkin jadi kenyataan

kau hanya angan
diantara bulir hujan




-Ruang kosong 


April 24, 2014

Pulang

kita hanya sepasang anak kecil yang bermain ditaman,yang masih punya tempat untuk pulang setelah lelah menjamah.
aku bahagia bermain bersamamu,mendengar resahmu,memberi bahuku, hanya untuk sekedar menyaksikan senyummu.
aku juga melihat bahagia diantara senyummu.

sayangnya hari semakin senja,kita harus pulang.
sayangnya kita tidak pulang ke tujuan yang sama.
sayangnya, masih banyak sayang diantara kita.

pada akhirnya,saling pulang menjadi takdir kita.

terimakasih,untuk ceritamu.kalau ada waktu,kita bisa kembali ke taman itu, kapanpun kau mau.


-Ruang kosong 
tentang pulang



March 23, 2014

Aku mendeskripsikan aku

aku mendeskripsikan aku.
aku adalah anak panah.
sudah lepas dari busurnya.
sayang, tak tepat sasaran.

aku mendeskripsikan aku.
aku adalah kalimat.
mencari tempat.
sayang,salah alamat.

aku mendeskripsikan aku.
aku adalah pria.
kau adalah wanita.
sayang,takdir kita untuk tidak bersama.


-ruangkosong yang berpuisi

March 11, 2014

pergi?

"jadi, bagaimana tanggapanmu?"

"kenapa aku harus menanggapi?,kau sudah memutuskan untuk pergi"

"mungkin tanggapanmu bisa merubah fikiranku"

"Tidak usah,pada akhirnya kita juga akan saling pergi, lebih baik sekarang,daripada lebih lama,nanti lebih sakit"

"tak ada niat untuk berjuang? untuk mempertahankanku?"

"aku mau,tapi belum berani.kau pasti akan mengerti nanti"

"aku sudah mengerti"

"maaf ya"

"tidak usah meminta maaf, aku yang ingin pergi"

"aku tahu, kau tak benar-benar ingin pergi"

"tapi nanti, pada akhirnya kita akan benar benar saling pergi"

"kalau begitu,jangan ada yang pergi sampai pada akhirnya itu"

"bukankah lebih lama lebih sakit?"

"sekarang atau nanti,juga akan sakit,setidaknya kita lebih lama bersama"

"baiklah,setuju?"

"setuju!"


Ruang kosong





March 5, 2014

Mengapa?

kadang, kita memang harus bisa menerima takdir,tanpa harus mengerti alasan, mengapa.

mengapa?

mengapa kita saling memulai jika akhirnya ada yang mengakhiri?

Senja itu aku berfikir keras,mencari jawab atas pertanyaan mengapa.diantara cangkir kopi yang tak lagi hangat dan asap tembakau yang sudah hampir habis kuhisap.dikepalaku,hanya ada wajah seorang wanita yang tersenyum berulang kali.

aku pernah memberikan separuh hati kepada orang yang salah. saat itu hatiku tinggal separuh,lalu kemudian aku menemui wanita ini,setelah percakapan tentang teh hangat mengantar kita ke pertemuan romantis.dengan mudahnya aku memberikan separuh sisa hatiku kepadanya. 

habis sudah.
tak ada lagi sisanya.
bawa saja hatiku,aku yang memintamu membawanya.

aku mengerti,meski banyak yang sudah kita hadapi,banyak cerita yang sudah kita ukir.tapi pada akhirnya cerita kita terhenti pada sebuah kata yang bahkan tak bisa kita tafsirkan.
kisah kita terhenti pada beberapa alasan yang sulit untuk kita lawan.


aku masih mencari jawab atas pertanyaan mengapa tadi? bahkan hingga saat percakapan terakhir kita,saat aku memintamu membawa hatiku.

mengapa kita harus berhenti?
mengapa ujungnya begini?

ya begitulah, kadang, kita memang harus bisa menerima takdir,tanpa harus mengerti alasan, mengapa.

jika si "mengapa" masih juga belum bertemu dengan jawabnya,harapku sederhana, semoga ini bukan ujung,semoga ini hanya sementara,hingga keajaiban memberi akhir yang benar-benar kita inginkan.


-Ruang kosong
31 oktober - 03 maret 

February 16, 2014

hey!

hari itu,aku menemuimu dipersinggahan waktu.kita tak banyak bercerita, bahkan tidak sama sekali.kau hanya menari dikepalaku,sembari aku melihat nisan yang dibadannya tertulis namamu.

hey!
apa kabarmu?
apa kau kedinginan disana?
ini,pakai lagi jacketku,dulu kau suka memakainya.

hey!
segera ganti baju!, aku tidak suka melihatmu memakai baju itu, pakai kaos saja, kita bermain gitar lagi ya, eh aku sudah jago loh.

hey!..

baiklah.

sekarang kau harus mandiri ya, aku tidak tau persis apa ada teknologi ponsel didalam sana,tapi yakinlah,kalaupun ada, pasti kotak masuk di ponselmu penuh dengan namaku,penuh dengan kata "rindu".

jangan bosan mampir ke mimpiku,cuma disana kita bisa bertemu.

-ruangkosong


January 27, 2014

jangan!

Jangan hanya menitipkan hati. aku takut kau memintanya lagi, lalu pergi.

January 10, 2014

lalu,siapa aku?

sebelumku memejam mata dan membiarkanmu lewat dikepala.
kukemas segala rintih dan keinginan menggapai sudut ceritamu yang kau sembunyikan.
iya,tentu saja aku ingin meraba dan merasakannya.
apapun tentangmu yang tak bisa ku terka,hanya kau pendam dalam ingatan.

lalu,siapa aku?
aku rasa aku telah berhasil memahami bagian tingkahmu yang kadang melulu membuat ku risau,
aku rasa aku telah telah berhasil memasuki mungkin seperempat perjalanan ke hatimu,yang bahkan mungkin,jalannya tak kau berikan kepada yang lain.
aku rasa aku telah kau terima menjadi bagian tempat kau menitipkan hati.

lalu,siapa aku?
apakah aku hanya tamu yang enggan kau usir?
apakah aku hanya tempat kau menyisipkan tawa sebentar?

aku menunggu menjadi kita yang utuh, karena tak ada pekerjaan mencintai paruh waktu.
datanglah kepelukku kapanpun kau mau.
aku adalah rumah,tempat kau kembali dalam keadaan apapun.

-ruang kosong

January 7, 2014

Rindu

"Aku rindu, apa yang harus kulakukan untuk membunuhnya?"

"Temui orang yang kau rindukan!"

"Bagaimana jika tidak bisa menemuinya lagi?"

"titipkan rindumu pada Tuhan,lewat do'a,pasti sampai"

"Baiklah"

-ruangkosong yang merindu

January 6, 2014

Tentang ragu

Aduh!

Entahlah,dikepalaku saat ini tumbuh ragu,mencipta beberapa tanya tentang kita,kadang menggerogoti setiap gerik yang kulakukan.

"akankah kau orangnya?'
"benarkah kita sedang tersesat dan tak benar benar saling mencari?"
"sanggupkah kita?"

 lalu kemudian ada yang teriak dibagian hati dari berbagai arah,ada yang bersikeras nyatakan

"serius? kau ingin begini terus terusan?,kau berhak dapatkan yang lebih!"

 dan suara lain dari arah tempatmu yang kusembunyikan lebih nyaring

"jangan lemah,kita bisa lalui ini,ini hanya butuh waktu"

teriakan teriakan itu nyaring hingga ke sudut otakku,lalu tumbuhlah ragu,mencipta lagi beberapa tanya, begitulah seterusnya.

sekarang apa?
menunggu?
entahlah.

-Tentang keraguan sang pengisi ruang kosong