February 7, 2018

Ada yang menetap, dan ada yang pergi, kamu yang mana?

Ada yang menetap, dan ada yang pergi, kamu yang mana? 

aku pernah memberi tahu bahwa menjadi dewasa itu menyebalkan, dan ya, memang begitu, salah satu alasannya adalah, satu persatu teman-teman pergi, memang sudah polanya begitu, kau lahir, kau belajar bicara, kau punya teman, dan kemudian, kau sampai pada pertanyaan
 "teman-temanku apa kabar, ya?"

aku baru saja membuka sebuah aplikasi jejaring sosial di telepon genggam milikku, melihat beberapa postingan baru dari orang-orang yang dulunya menjadi sumber gelak tawa, berbagi keluh kesah, dan lawan bicara hingga lupa waktu, ya teman-temanku. ada foto mereka sedang bahagia menjadi seorang ayah, ada foto yang menceritakan tentang liburannya di luar negeri, ada foto undangan yang bertuliskan namanya, dan banyak lagi, membuatku berfikir, waktu begitu cepat, apakah ini sudah sampai pada titiknya, titik tentang memutuskan apakau kau seorang yang menetap, atau yang pergi.

akhirnya aku sampai, aku menyadari bahwa aku seorang penetap, banyak  yang pergi dalam daftarku, teman-teman, pacar, bahkan pekerjaan, kuberi tahu, menjadi seorang penetap bukan hal yang bagus, saat aku melihat teman-temanku di jejaring sosial mereka, kau tau apa yang kulakukan? aku sedang duduk di beranda rumah dengan sebatang rokok yang menyala, menyadari bahwa aku tak kemana-mana.

jadi, untukmu yang betah menetap sama sepertiku, sudah waktunya kita memasang dan mengikat erat tali sepatu, mengatur langkah keluar rumah, mencari tempat yang baik untuk di foto dan di pajang di sosial media, entah itu tempat baru, status baru, pekerjaan yang baru, apapun itu, menunjukkan kepada teman-teman yang lain yang masih menetap, untuk melanjutkan pola yang mau tak mau harus diikuti.