May 30, 2021

untukmu yang tengah lelap tertidur

Untukmu yang tengah lelap tertidur


Aku tengah terjaga sendirian, mengulang-ulang ingatan yang baru saja kita ciptakan, seperti terpatri, mata yang sedikit menyipit kala senyum tersembunyi di balik masker putih, diantara tawa canda yang mengudara karena ketidakwarasan pada kita, dua manusia yang lupa kalau dunia ini tak hanya milik kita saat sedang jatuh cinta. Hal kecil seperti menentukan arah jalan kiri atau kanan menjadi bahan tertawaan yang panjang, waktu kau bilang "belok kiri" tapi menunjuk jalan ke kanan, tentang perjalanan yang tak punya tujuan hingga akhirnya memilih untuk menonton bioskop saja menjadi putusan. 


Malam ini, ingatanku melayang pada pertemuan pertama saat aku memutuskan untuk mencintaimu, waktu itu, aku hanya seorang pecandu dini hari yang kerap menghujani fikiran dengan banyak puisi, seorang yang ahli memeluk diri sendiri untuk terlepas dari jerat cerita tentang patah hati. Lalu kemudian kau datang membawa pelangi dalam mata yang berlapis bingkai kaca sehingga memberi kehidupan dalam dadaku yang sudah lama gersang. Kupu-kupu berterbangan menyambut pelataran yang perlahan diisi oleh bunga-bunga yang tumbuh dengan sangat cepat, awan menjadi cerah, dan sejak itu hidupku berubah.


Semakin kesini, semua menjadi semakin indah, cinta semakin bertambah dan rindu setiap hari bertumbuh meski saat kau hanya beberapa jengkal di hadapanku, aku menjadi pecandu bayang-bayang masa depan rencana yang ingin di lakukan, aku ingin ini dan itu semuanya bersamamu, menyempatkan diri memandangi foto yang kau kirimkan, untuk menikmati pesona binar jingga pada matamu.


Untukmu yang tengah lelap tertidur,

Aku ingin menjadi penonton tunggal saat kau terpejam, memperhatikan setiap sudut bentuk wajahmu yang sudah kupastikan menjadi pemandangan favoritku, yang bisa kupastikan pula tak akan menemui kebosanan, meski nanti, sudah ditambah keriput dan uban.


Untukmu yang tengah lelap tertidur

Perkenankan aku mengucap terimakasih, untuk ada, bersedia tinggal dalam dada, menjadi degup dalam hidup, memberi hangat dalam dekap dan peluk, mengisi ruang dalam kekosongan, melengkapi ketidaksempurnaan, dan memilih aku.


Terimakasih


Aku mencintaimu

Sekali lagi, aku mencintaimu


❤️TMIF





No comments:

Post a Comment

tinggalkan komentar