December 4, 2020

#30dayswritingchallenge day3 - a memory

 Aroma tanah bekas hujan, menghantam indra penciuman, kenangan menjulang ke ingatan memenuhi kepala, berlatar suara satu demi satu rintik hujan yang baru saja reda. di balik jendela, sepasang mataku sudah lebih dulu basah, tersiram bekas amarah kepada diriku sendiri, sedihnya menjalar ke setiap sendi, membuat lemas kepala hingga kaki, aku menghempaskan diri ke lantai, dengan air mata yang masih berserakan, aku memandangi langit-langit yang buram.

Detakan waktu perlahan membeku, sesaat setelah aku menangkap wajahmu di dalam layar handphone pada sebuah aplikasi jejaring sosial. ternyata hari itu datang lagi, setengah jiwaku terbang menuju angan-angan tempatmu bermukim, jauh dibawa angin, menuju masa lalu, saat mataku mengakui kalau ada yang lebih terang dari matahari, yang mengganggu tidurku berhari-hari. kau melangkah mendekat, dan langsung berhasil memikat, aku menjadi orang paling bahagia seketika itu juga. 

Saat itu, Aku adalah seorang penunggang kenangan dengan saku penuh keinginan, yang sangat mengharapkan kau untuk ikut ke negeri fantasi yang ku ciptakan, lalu tidak butuh waktu lama untukmu mengiyakan, kita terbang melesat menuju bintang, menyulap kumpulan meteor, pecah menjadi kembang api.

Hari ini, aku tersesak, menanak tangis pada satu dimensi, tempat orang-orang menyesali arsip dokumentasi penuh potret yang terekam rapi dalam memori, berharap semua semua menghilang dengan satu ketikan jari.


#30dayswritingchallenge day3 - a memory


No comments:

Post a Comment

tinggalkan komentar