May 24, 2013

Tentang keinginan meraba dan memperbaiki masa lalu.


Saat aku menulis tulisan ini, aku baru saja merapikan tumpukan masa lalu.yang diantaranya ada nama seorang wanita yang dulu membuatku meluangkan waktu sejenak untuk tersenyum mengingat tingkah menarik darinya.seorang wanita yang baru saja kutemui sebelum senja melepas kepergian mentari hari ini.

sekitar dua tahun yang lalu,aku berada tepat selangkah didepannya, ada goresan luka didinding hati setelah kalimat yang dia ucap waktu itu.kita berbicara tentang hati,dan mengalahkan logika,hingga kita memutuskan untuk mencari jalan masing-masing dan tak mempedulikan hati satu sama lain. 
Bohong, jika sejak hari itu kita tak saling memikirkan.aku bahkan masih menyimpan tentangmu diruang kosong.hanya saja kita terlalu naif untuk saling cerita.

Tadi,senyummu hadir lagi. kau berada tepat selangkah didepanku, kita tertawa bersama mengingat kebodohan yang pernah kita lakukan dulu.bahkan aku tak sungkan mendaratkan jemariku dipipimu seperti yang kulakukan dulu. kau tak jauh berbeda,masih mepunyai senyum indah yang sama.
dan tiba-tiba kita tak sengaja sepintas berbicara tentang hati, dan kudapati ruang hatimu diisi oleh seseorang yang tak lagi menjadi kekasihmu.tubuhku bergetar,detakan jantungku semakin cepat,namun ada bagian kepala yang berbisik"terlalu dini untuk mengisi separuh ruangan hatinya". 

Setidaknya aku temui kau masih menyimpan memory tentang aku dibagian kepalamu.jika ada kesempatan,aku bersedia membuka dan merapikan dokumen dokumen tentang kita nanti.hingga kita siap untuk saling mencari dan kemudian menemukan... cinta.

Ruang kosong
Tentang keinginan meraba dan memperbaiki masa lalu.

No comments:

Post a Comment

tinggalkan komentar