March 1, 2013

Luka baru dan memori indah sebuah cafe kecil


Takdir memang terkadang kejam.tak tentu waktu memangkas habis kebahagiaan yang baru saja aku coba nikmati.

Beberapa jam yang lalu aku duduk disebuah cafe kecil tempatku memanjakan keinginan mata untuk keindahan dunia.aku baru mencoba melupakan kisahmu untuk hal yang baru.ditemani secangkir kopi yang sudah tak lagi hangat.tapi dikepalaku,kopi itu seolah bertanya “kenapa digelasku hanya ada jejak sepasang  bibir?.,kemana perginya sepasang bibir lainnya?”.

Dulu memang kita sering menyeruput secangkir kopi berdua di cafe ini.diiringi nyanyian hujan sendu yang kita intip melalui jendela.tepat dimeja ini. Meja tempatku menulis tulisan ini.cerita canda dan tawa tangis dan bahagia membekas indah disetiap sudut diantara meja meja cafe ini.

Saat aku menulis cerita ini, aku mencoba tersenyum dan mengikhlaskan untuk  kebahagiaanmu.namun tiba tiba, diantara keramaian disekitar pintu masuk cafe,aku lihat lingkar senyummu terukir indah. tangan mungilmu yang dulu sering ku genggam, kulihat digenggam erat oleh seorang pria. Pria tempatmu menyimpan sisa separuh hatimu yang dulu pernah kau berikan kepadaku
.
bahkan kau seolah tak ingin melihatmu. aku bisa apa?
 
“Baru saja aku melepas memori indah tentang kita bersama,pergilah..! aku ikhlas. ,tapi kemudian kenapa kau datang membawa luka yang baru?”

No comments:

Post a Comment

tinggalkan komentar