Pernah terlintas difikiranku tentang perbincangan kita.
'enak ya jadi kamu, ada yang mencintaimu sepenuh hatinya, dan kebahagiaannya tak lebih dari sekedar melihatmu bahagia'
'siapa orangnya?'
'aku'
:))
-ruang kosong
>
Pernah terlintas difikiranku tentang perbincangan kita.
'enak ya jadi kamu, ada yang mencintaimu sepenuh hatinya, dan kebahagiaannya tak lebih dari sekedar melihatmu bahagia'
'siapa orangnya?'
'aku'
:))
-ruang kosong
Tuhan memang sahabat yang baik,
masih terus memberi kesempatan menyapa pagi, merasakan pelukan angin malam, dan kembali bertemu pagi,bahkan untuk orang seperti kita, yang kadang terlupa untuk sejenak mengingatnya.
Masih belum bisa bersyukur?
-Ruang kosong
Mungkin memang bukan kekasih baru yang bisa menghapus kenangan masa lalu, tapi waktu.
Apa salahnya menunggu?
setidaknya seiring waktu,semakin berkurang.
-Ruang kosong
Tadinya aku ingin sekedar menyapa dan tak lagi mengungkit masa lalu.aku hanya ingin kita tak saling benci setelah kita memutuskan untuk tak bersama lagi.aku tidak melupakanmu,tidak juga memaksa mengharapmu.aku yakin ini adalah cara Tuhan untuk mengajari kita menghargai arti dari memiliki.
Terlebih lagi, dalam hal ini.aku masih sendiri,dan kau telah miliki pengganti.
Pertanyaanya,
"Kenapa harus membenci?"
Mungkin sebaiknya dulu kita tak pernah saling kenal.jika sekarang kita malah saling benci.
Aku tak membencimu, aku hanya membenci situasi dimana aku bukan orang yang tak lagi kau jadikan alasan untuk bahagia.
"Lalu apa alasanmu membenci?"
-ruang kosong
Kita hanyalah bagian dari butiran pasir dipelataran pantai.
Terkadang mentari memandangi dengan tatapan tajam.
Terasa panas.
Terkadang terinjak oleh kaki-kaki manusia yang busuk.
Terasa sakit.
Terkadang terselimuti oleh sekumpulan ombak yang datang tanpa isyarat.
Terasa sejuk.
Terkadang teracuhkan.
Terasa sepi.
Terima saja.
Tuhan pasti punya maksud baik atas segala yang di berikannya.
Mengapa harus tidak bisa menerima?.
-ruang kosong
Terima saja
Kau hanya beberapa jengkal didepanku.
Sesekali percakapan memaksa mata kita untuk saling bertemu.
Kau masih saja seperti dulu.dengan senyum indah yang sama dan kepolosan yang lucu.
Tadi. Aku lupa mencubit pipimu .
Aku terlalu terpesona melihat parasmu yang masih menari di ingatanku hingga saat ini.
Degup jantung tak terkendali.rasanya sama seperti saat aku diatas gedung tinggi.
2 jam kita habiskan untuk saling bercerita.Bahagianya memandangi senyummu.
Selamat mendulang mimpi pemilik pipi lucu.
- Email : randy_hambali@ymail.com
- Facebook : Randy Hambali
- Twitter :@randyhambali
- Instagram : @randyhambali