May 14, 2013
Tentang jemari
beberapa bulan yang lalu, ada jemari yang selalu menyentuh wajah disekitaran pipi,dikala air mata tak bisa tertahan,sang ibu dari jemari langsung membendungnya.diiringi dengan wajah senyum dan kalimat-kalimat yang membuat hati terasa tenang.
terkadang sang ibu jari bekerja sama dengan telunjuk mencubit hidung senada dengan canda tawa yang tak bisa terlupa.
ada pula saat dimana jemarimu merapikan kekusutan rambutku dan masih dengan wajah tersenyum.
suatu malam aku termenung,tubuhku bertanya. "kemana perginya jemari yang selalu menyentuh kami?"
tak ada jawaban akan hal itu.aku hanya bisa diam bersama malam.
kini kulihat jemarimu terisi sesuatu yang mengkilat keemasan.dan hanya dapat berjabat kurang dari semenit.saat kita bertemu.
hanya bertanya kabar, tentang aku yang masih sendiri, dan kau yang telah jauh melangkah.
aku hanya sekedar meraba masalalu, dan lupa mengucapkan terimakasih.
terimakasih atas hati yang tulus memberi pinjaman jari jemari yang membuatku bahagia.
aku masih mencari jemari untuk menjawab pertanyaan yang kerap datang tiap malam.
Ruang kosong - tentang jemari
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
tinggalkan komentar