Ingat, hari ini.
Kepalaku terasa panas, aliran darah serasa lebih cepat, pandangan yang kian buram tertutup tebalnya air di pupil mata. Otakku secara otomatis memutar banyak kenangan yang pernah dilalui setahun belakangan, tergambar dengan jelas, pandangan sepasang mata di halaman kampus sore itu, tentang kau yang kala itu masih sulit membedakan mana kiri dan mana yang kanan.
Ingat, hari ini.
Bagian dadaku sesak, nafasku tersengal, badan terasa lemah layaknya orang yang bekerja seharian tanpa henti. Semakin jelas pula kenangan itu, tentang kencan pertama disebuah cafe, yang pada akhirnya menghantar pada sakit hari ini.
Ingat, hari ini.
Tangan dan kaki bergetar hebat, tak terkendali, jemariku semakin kaku menyentuh layar ponsel terlebih saat pointernya tepat di sebuah foto.
Ingat, hari ini.
Saat aku membaca jahitan kata demi kata yang kau sulam tentang sahabatku, yang mencintaimu.
Ingat, hari ini, ran!
Kau di pecundangi dua orang yang kau sayang. Dan kau kehilangan mereka sekarang.
Ruang kosong saat membaca dreamer
No comments:
Post a Comment
tinggalkan komentar