masih suka bertengkar hati dan logika ku membayangkan dan menerima bahwasanya
bukan aku lagi tempatmu berkeluh
bukan aku lagi tempatmu bermanja
bukan aku lagi yang menggandeng tanganmu dengan bangga
bukan aku lagi yang mencubit pipimu
bukan aku lagi tempatmu bersandar saat kita menonton film di bioskop
bukan aku lagi yang suka kau tatap saat melahap makan siang kita yang suka terlambat
bukan aku lagi tempatmu pulang
sekarang hanya ada kata "biarlah kita berjalan kearah yang berbeda"
tak sesederhana itu, nona!
jauh dalam hati ini,aku belum mempersilahkan kau pergi, percakapan kosong kita di telepon siang tadi, hanya caraku untuk mendengar lagi lembut suaramu, mungkin sekali lagi.
tapi sepertinya kau sudah lebih jauh melangkah ke arah yang berbeda, bahkan nomor ponselku sudah tidak kau simpan.
sakit, tapi harus aku terima.
berkelut dengan pilu di ruang kosong
28 desember 2015
No comments:
Post a Comment
tinggalkan komentar