> AksaRandiAn : December 2015

December 28, 2015

bukan aku lagi

masih suka bertengkar hati dan logika ku membayangkan dan menerima bahwasanya
bukan aku lagi tempatmu berkeluh
bukan aku lagi tempatmu bermanja
bukan aku lagi yang menggandeng tanganmu dengan bangga
bukan aku lagi yang mencubit pipimu
bukan aku lagi tempatmu bersandar saat kita menonton film di bioskop
bukan aku lagi yang suka kau tatap saat melahap makan siang kita yang suka terlambat
bukan aku lagi tempatmu pulang

sekarang hanya ada kata "biarlah kita berjalan kearah yang berbeda"
tak sesederhana itu, nona!
jauh dalam hati ini,aku belum mempersilahkan kau pergi, percakapan kosong kita di telepon siang tadi, hanya caraku untuk mendengar lagi lembut suaramu, mungkin sekali lagi.
tapi sepertinya kau sudah lebih jauh melangkah ke arah yang berbeda, bahkan nomor ponselku sudah tidak kau simpan.
sakit, tapi harus aku terima.





berkelut dengan pilu di ruang kosong
28 desember 2015


December 13, 2015

dugaan dan harapan

aku suka menduga
aku meduga besok akan cerah
ternyata benar
aku menduga lagi
besok masih akan cerah
kali ini aku salah
ternyata hujan datang.

aku suka berharap
aku berharap besok akan cerah
ternyata benar
aku berharap lagi
besok masih akan cerah
kali ini aku salah
ternyata hujan datang.



December 5, 2015

Dapatkah kau datang dan memberiku peluk, sekali lagi?

Datanglah dan beri aku peluk.
Aku mungkin telah sampai satu titik dibawah tempat dimana aku telah lelah, terlalu sering dibawa angin kearah yang tak pernah aku harapkan, terlalu sering diberikan beban yang melebihi berat badanku. 

Aku merindu bahu mu, 
Aku tak tau sihir jenis apa yang kau punya, yang aku tau, saat aku menyandarkan kepala padamu, hatiku jauh lebih tenang, risau ku seakan menghilang, dan semua kian terang. 

Aku tau ini sudah terlambat, aku tak layak lagi bahkan, untuk memintamu datang. 

Mungkin ini yang orang katakan, tentang bagaimana harus berdiri diatas kaki sendiri. Aku baru menyadarinya setelah kehilangan kau. 

Dapatkah kau datang dan memberiku peluk, sekali lagi? 



Ruang kosong
Tentang meminta peluk