Aku sudah rawat sayapmu hingga kau bisa terbang lagi.
Pergilah!
Aku sudah merelakanmu.
Terimakasih telah singgah.
December 28, 2014
Segelas kopi yang menghantarku kepada pagi
Segelas kopi,kuseduh dini hari, aku teguk berulang ulang dan menghantarku pada pagi,
aku meyelinginya dengan tulisan ini.
tulisan yang aku sendiri tidak tau akan mengarah kemana,
aku teguk lagi kopiku, masih hangat dan manis.
baiklah, aku akan melanjutkan tulisanku, ah. aku masih belum tau apa yang aku tulis.
aku teguk lagi kopiku, masih manis, tapi sedikit lebih dingin.
sekarang aku sudah tau akan menulis apa,mungkin menulis tentangmu.
aku teguk lagi kopiku, rasa manisnya berkurang, dan lebih dingin dari sebelumnya
aku jadi ingat, kita pernah menyeduh kopi dan mencoba menjaganya agar tetap hangat.
aku teguk lagi kopiku, sudah hampir habis,dan sangat dingin.
aku sadar,menjaga kopi agar tetap hangat adalah mustahil
aku teguk lagi kopiku,tinggal ampasnya dan kali ini dingin dan pahit.
dan inilah akhirnya, kita adalah kopi yang tak melulu hangat, dan pahit pada akhirnya, sudah tidak bisa diteguk lagi. seduhlah minuman baru!
kopi tidak baik untuk kesehatanmu.
aku baru sadar,aku sangat menyukai kopi.
mungkin karena ini, ujung ceritaku selalu pahit.
-Ruang kosong
Tentang kopi yang tak melulu hangat.
Subscribe to:
Posts (Atom)