Pernah terlintas difikiranku tentang perbincangan kita.
'enak ya jadi kamu, ada yang mencintaimu sepenuh hatinya, dan kebahagiaannya tak lebih dari sekedar melihatmu bahagia'
'siapa orangnya?'
'aku'
:))
-ruang kosong
>
Pernah terlintas difikiranku tentang perbincangan kita.
'enak ya jadi kamu, ada yang mencintaimu sepenuh hatinya, dan kebahagiaannya tak lebih dari sekedar melihatmu bahagia'
'siapa orangnya?'
'aku'
:))
-ruang kosong
Tuhan memang sahabat yang baik,
masih terus memberi kesempatan menyapa pagi, merasakan pelukan angin malam, dan kembali bertemu pagi,bahkan untuk orang seperti kita, yang kadang terlupa untuk sejenak mengingatnya.
Masih belum bisa bersyukur?
-Ruang kosong
Mungkin memang bukan kekasih baru yang bisa menghapus kenangan masa lalu, tapi waktu.
Apa salahnya menunggu?
setidaknya seiring waktu,semakin berkurang.
-Ruang kosong