Kau masih tak
mengerti, hingga detik ini
Air matamu jatuh seakan merasa
bersalah,padahal kau memberi hati kepada orang yang keliru.orang yang tak mampu
memberimu bahu saat kau dilanda rasa sakit.tak tanggung,kau memberikan separuh
hatimu untuknya.sementara kau masih harus menjalani sisa hidup yang tak bisa
kau terka.
Kini hatimu tinggal separuh, coba
gunakan lagi akal sehatmu rapikan lagi kisah yang dulu.untuk memutuskan kemana
hatimu akan berlabuh.mungkin memang bukan kepadaku.tapi walaupun begitu, aku
masih memiliki bahu untukmu bersandar hingga kau sadar.sehingga separuh hatimu
tak lagi pudar.
“Memang pernah kau berikan separuh
hatimu untuk nya (hati yang salah). Kini hatimu tinggal separuh,akankah kau
memberiku seperempatnya?”
“Aku tak yakin aku bisa
memilikinya, kalaupun bisa, aku pasti akan mengganti separuh atau bahkan utuh
hatiku untukmu, sehingga kita memiliki hati yang cukup untuk menjalani sisa
hidup berdua meski pada akhirnya kita tak bisa menerka”.
-Ruangkosong,kopi dan asap
tembakau